Kamis, 09 Juli 2020

Bondol jawa "Lonchura leucogastriodes"

Bondol jawa adalah sejenis burung finch pemakan padi dan biji-bijian. Burung ini juga disebut dengan nama lain seperti pipit bondol, piit bondol, emprit bondol dan lain-lain, mengikuti suara yang dihasilkannya. Nama ilmiahnya adalah Lonchura leucogastroides.

(Bondol jawa muda)

Burung kecil, berukuran sekitar 6 cm. Burung dewasa dominan coklat tua di punggung, sayap dan sisi atas tubuhnya, tanpa coretan-coretan. Muka, leher dan dada atas berwarna hitam; dada bawah, perut dan sisi tubuh putih bersih, tampak kontras dengan bagian atasnya. Sisi bawah ekor kecoklatan. Burung muda dengan dada dan perut coklat kekuningan kotor. Jantan tidak berbeda dengan betina dalam penampakannya.Iris mata coklat; paruh bagian atas kehitaman, paruh bawah abu-abu kebiruan; kaki keabu-abuan

(Suara bondol jawa original)


Burung yang sering ditemui di lingkungan pedesaan sampai perkotaan, terutama di dekat sawah, Memakan padi dan biji-bijian lain, bondol jawa kerap mengunjungi sawah, padang rumput, lapangan terbuka bervegetasi dan kebun. Burung ini sering turun ke atas tanah pada tangkai bunga rumput memakan bulir biji-bijian.

Bondol jawa umumnya hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil, termasuk bercampur dengan jenis bondol lainnya seperti dengan bondol peking (emprit batik) . Kelompok pada mulanya terdiri dari beberapa ekor saja, akan tetapi di musim panen padi kelompok ini dapat membesar mencapai ratusan ekor. Tampak menyolok di sore hari pada saat terbang dan hinggap bersama-sama di pohon tempat tidurnya. Kelompok yang besar seperti ini dapat menjadi Musuh yang sangat merugikan petani padi.

Burung ini sering bersarang di pekarangan dan halaman rumah, dipohon yang rimbun, ketinggian 2 – 10 m di atas tanah. Sarang berupa setengah bola yang dibangun dari daun dan rumput kering, diletakkan tersembunyi di antara daun-daun dan ranting, atau di celah tangkai daun palem. Tercatat berbiak di sepanjang tahun, setiap kali bertelur bondol jawa meletakkan 4-7 butir telur yang berwarna putih. .

(emprit jowo gacor)

Burung betina akan bertelur sebanyak 4 – 7 butir, yang dieraminya selama 14 hari. Setelah menetas, kedua induk secara bergantian merawat dan memberi makan anak-anaknya. Setelah umur 19 – 23 hari, anakan burung bondol peking sudah mampu keluar dari sarangnya. Sekitar 2-3 minggu kemudian, anakan sudah dewasa dan mandiri.


.

Rabu, 08 Juli 2020

Emprit haji "Lonchura maja" bondol haji

Bondol haji (Lonchura maja) atau dalam bahasa jawa disebut emprit haji, penyebaran di Indonesia  dari semenanjung malaya pulau sumatra jawa bali sampai sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya. Burung ini dinamakan emprit haji karena bagian kepala hewan ini berwarna putih, yang seolah memakai peci putih khas orang baru pulang haji.


(burung pipit haji dewasa isian kenari)

Bertubuh kecil kurang lebih 6 cm, Mirip dengan otto finch namun berkepala putih, tubuh berwarna coklat kemerahan. Burung muda berwarna cokelat keputihan pada bagian kepala, dengan tubuh bagian bawah agak coklat kehitaman, iris berwarna cokelat. Adapun suaranya bernada tinggi berbunyi: "puip" bila mengelompok.

(pipit haji muda jinak)

Burung ini tersebar di Semenanjung malaya, Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi bahkan sampai Thailand, Vietnam selatan, Osaka, dan Okinawa.

Di Sumatra (termasuk pulau-pulau sekitarnya), Jawa dan Bali burung ini cukup umum dan tersebar luas sampai ketinggian 1.500 m dpl. Kebiasaan emprit ini sering mengunjungi rawa-rawa, persawahan dan padang rumput. Burung pipit haji sangat suka memakan biji-bijian seperti padi, dan dianggap hama oleh petani.

Biasanya, bondol haji hidup tidak berpasangan pada waktu di luar musim kawin. Namun, pada saat musim kawin, burung ini hidup berpasangan. Jumlah telur bisa sampai 7 butir setiap masa kawin, telur putih diletakkan pada sarang khas bondol yang berupa sarang berbentuk setengah bola dari rumput. 

Burung betina akan bertelur sebanyak 4 – 7 butir, yang dieraminya selama 14 hari. Setelah menetas, kedua induk secara bergantian merawat dan memberi makan anak-anaknya. Setelah umur 19 – 23 hari, anakan burung bondol peking sudah mampu keluar dari sarangnya. Sekitar 2-3 minggu kemudian, anakan sudah dewasa dan mandiri.